TABANAN - Untuk tetap terpeliharanya kerukunan antar umat beragama dengan kebhinekaan yang ada di Propinsi Bali.
Bertempat di gedung kesenian I Ketut Maria Tabanan telah dilaksanakan "focus grup diskusi (FGD) Seminar Kebangsaan Moderasi Beragama untuk Bali Rukun dan Damai". Kamis (7/3/2024) sore.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Ponpes Qurán Raudlotul Huffadz Kediri - Tabanan ini dihadiri Narasumber Ketua FKUB Prov. Bali (Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet), Dewan Penasehat MUI Tabanan (Drs. H. Moh. Sholeh, M.Pd.I), Ketua STAI Denpasar (Jumari, S.P., M.Pd.), Kasubdit III Direktorat Intelkam Polda Bali (AKBP Dartiyasa), Komandan Kodim 1619/Tabanan (Letkol Inf Riza Taufiq Hasan, S.I.P.), Kapolres Tabanan AKBP Leo Dedy Defretes, S.H., S.I.K., , M.H., diwakili oleh Kapolsek Tabanan Kompol I Nyoman Sumantara, S.H M.H., Kepala Kesbangpol Kabupaten Tabanan, serta dimoderatori oleh Kasi Bimas Islam Menag Tabanan (Prawoto, S.H.) kegiatan FGD dibuka oleh Bupati Tabanan DR Komang Gede Sanjaya, SE., M.M, yang diwakili Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Drs Agus Harta Wiguna, M.Si.
Dalam sambutan tertulisnya Bupati Tabanan menyampaikan ucapan terimakasih kepada penyelenggara acara dan seluruh komponen masyarakat serta stakeholder terkait yang telah mendukung terselenggaranya acara focus grup diskusi (FGD) Seminar Kebangsaan Moderasi Beragama untuk Bali Rukun dan Damai.
"Saya selaku pribadi dan pemerintah kabupaten Tabanan sangat mengapresiasi kegiatan ini, dimana dengan moderisasi adalah merupakan program strategis bangsa, ditengah keberagaman dan kebhinekaan untuk harmonisasi kita dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk kerukunan antar umat beragama, mari kita pupuk dan pelihara terus kerukunan antar umat beragama, untuk mewujudkan Bali yang aman dan damai serta mendukung pembangunan "nangun sat kerthi loka pala Bali". Kata Bupati Tabanan dalam sambutan tertulisnya.
Baca juga:
Polri PTDH Eks Kapolres Bandara Soetta
|
Bupati Tabanan juga menyampaikan bahwa dengan diselenggarakan acara ini akan dapat menjadi filter ataupun tameng terhadap hal hal negatif yang yang mencoba memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Mari kita tetap pupuk dan pelihara persatuan dan kesatuan kerukunan antar umat beragama.
" Jangan diberikan celah sedikitpun bagi yang hendak menggangu kebhinekaan dan keberagaman yang selama ini telah kokoh tegak berdiri". tutup Bupati Tabanan dalam sambutan tertulisnya.
Dalam FGD tersebut diikuti oleh kurang lebih 250 Perseta Santri Ponpes Raudlotul Huffadz dan Siswa/Siswi MA di Tabanan, KMHDI Tabanan, HMI Denpasar, PMII Denpasar, PMKRI Denpasar, Ansor Tabanan, Angkatan Muda Muhammadiyah Tabanan, Mahasiswa/Mahasiswi STAI Denpasar, Pemuda Konghucu Tabanan, IPPNU Tabanan, IPNU Tabanan, Fathayat Tabanan dan dilaksanakan deklarasi yang isinya :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta meneguhkan komitmen kebangsaan kepada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
2. Menjunjung tinggi nilai keberagaman yang moderat dan sikap toleransi terhadap sesama umat beragama.
3. Menolak segala bentuk sikap intoleran, kekerasan, ekstremisme, dan radikalisme yang mengatasnamakan agama.
4. Menghormati dan menjaga setiap nilai - nilai budaya bangsa dan kearifan lokal, sebagai bagian identitas bersama guna mewujudkan Indonesia yang multikultural.
5. Berkomitmen untuk mengimplementasikan moderasi beragama, saling menghormati, dan menerima keberagaman keyakinan dengan rasa hormat dan cinta perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dari pelaksanaan FGD dan deklarasi ini diharapkan bisa mengangkat nilai-nilai toleransi, dialog, dan saling penghargaan di tengah keragaman agama yang ada, tema ini mewakili komitmen untuk mendorong praktek-praktek moderat dalam menjalankan keyakinan beragama. Melalui pendekatan yang inklusif dan terbuka, dan berharap dapat semakin memperkuat ikatan antar umat beragama di Bali.
Saat ini, Bali menjadi tempat berbagai kegiatan dan acara yang dirancang untuk mempromosikan dialog antaragama, penyuluhan tentang nilai-nilai toleransi, dan pelatihan untuk memperkuat pemahaman bersama tentang prinsip-prinsip moderasi beragama dengan tekad yang kebulatan tersebut, Bali siap melangkah maju menuju masa depan yang lebih harmonis, serta selalu hidup rukun dan damai. (****)